Singaraja, koranbuleleng.com | Dua tim dari SMA Negeri Bali Mandara menjadi pemenang dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau OPSI yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia Internastional Institute for Life-Sciences, di Jakarta, 2 – 7 Oktober 2016.
Kedua tim yang berhasil menyabet emas dan mengharumkan Bali yakni pasangan Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarma Putra, siswa kelas XI berhasil meraih medali emas dalam bidang sains dan teknologi yang mempresentasikan temuan teknologi untuk memprediksi cuaca local. Tema makalahnya, Digital Smarts Pshycrometer ini mampu mendulang emas bagi Bali.
Tim lainnya yakni Muhammad Ali Wafa dan Kadek Aprilia Dewi, Mereka mempresentasikan karya sains dan teknologi Sport Banget atau Smart Portable Balinese Gamelan Tutorial.
Radikia dan Bagus menemukan sebuah alat berbentuk kota yang bisa dibawa kemana-mana dengan desain untuk memprediksi cuaca dengan radius 10 kilometer.
Alat tersbeut dilengkapi dengan sejumlah unsur peralatan yakni mikrokontroler adruino sebagai sensor suhu, LM35 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu lingkungan sekitar. Lalu power bank yang berfungsi untuk memicu sumberdaya listrik serta tiga lampu LED yang masing-masing punya fungsi berbeda.
“Ketika melakukan pengukuran misalnya, pada pukul 08.00 Wita, didapatkan data suhu udara kering 26,67 derajat celcius dan udara basah 22,00 derajat celcius. Kemudian dari 26,67- 22,00 derajat celcius = 5,67 derajat celcius dan perhitungan terakhir, nilai suhu udara kering, 26,67 derajat celcius dibulatkan menjadi 28 derajat celcius dan nilai suhu basahnya 5,67 dibulatkan menjadi 6 derajat celcius,” ungkap Bagus.
Menurut mereka, biaya produksi pembuatan teknologi sederhana Digital Smart Pshycrometer hanya membutuhkan biaya sebesar, Rp 311.916 sekali produksi.
“Alat ini kami tunjukan bagi para petani, bisa digunakan memprediksi suhu cuaca pada saat melakukan pengolahan tanah, namun juga cocok bagi para pendaki dan pecinta tracking untuk mengetahui perkembangan cuaca pada saat itu,” terang Bagus.
Sementara itu pasangan tim peneliti Muhammad Ali Wafa dan Kadek Aprilia Dewi juga mendapatkan medali emas dalam lomba yang sama. Mereka mempresentasikan karya sains dan teknologi Sport Banget atau Smart Portable Balinese Gamelan Tutorial. Sport Banget merupakan sebuah alat yang diciptakan untuk sebuah upaya pelestarian seni musik tradisional daerah.
“Mekanisme kerja sport banget bekerja dengan memberikan isyarat nyala lampu LED kepada penggunanya, jika LED lampu hijau menyala maka bilah pada lampu baris dipukul,dan jika LED lampu kuning menyala maka bilah pada LED lampu harus diredam atau ditutup. Disini pengguna bisa mengatur sendiri perpindahan nyala LED lampu dengan potensio, sehingga mempermudah pengguna belajar gamelan secara bertahap,” kata Kadek Aprilia Dewi yang saat ini duduk di kelas XII jurusan IPA 1.
Teknologi Sport Banget, Smart Portable Balinese Gamelan Tutorial sangat cocok digunakan untuk para pemula. Peran dan pengaruh alat ini dalam jangka panjang dapat memudahkan penggunannya dalam bermain alat gamelan.
Salah satu guru pembimbing, I Wayan Madiya, S.Pd, M.Pd, selaku guru pembimbing mengungkapkan, keberhasilan yang mereka capai saat ini tentunya tak terlepas dari peran dan dukungan sekolah namun yang paling sejati adalah karena usaha dan keinginan dari siswa itu sendiri.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri Bali Mandara, Ketut Darta ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, ajang OPSI 2016 memperlombakan tiga bidang kategori, diantaranya Matematika dan Rekayasa, Sosial Humaniora, serta Sains dan Teknologi. Mereka yang meraih medali dari ajang ini akan diikutsertakan dalam lomba penelitian sejenis tingkat Internasional yang bakal di selenggarakan di Amerika Serikat.
“Dua tim berhasil meraih medali emas, awalnya ada 17 tim penelitian kami ajukan namun yang dinyatakan lolos hanya 5 tim yang mengikuti bidang Matematika dan Rekayasa juga Sains dan Teknologi. Dalam lomba, siswa kami bersaing dengan 47 tim di bidang sains dan teknologi serta 22 tim di bidang matematika dan rekayasa dari sleuruh Indonesia. Sebenarnya ada penelitian menarik lainnya, yakni tong sampah elektrik, tetapi tidak lolos namun justru mendapatkan penghargaan khusus dalam ajang OPSI,” ungkapnya
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain kegiatan ini sebagai wahana untuk memfasilitasi bakat dan minat peserta didik dibidang penelitian ilmiah, OPSI digelar bertujuan membantu kebutuhan masyarakat di bidang sains teknologi.
Peserta dituntut untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki anak didik untuk melahirkan produk sederhana, ramah lingkungan, bertujuan membantu masyarakat dalam memecahkan masalah khususnya di bidang sains dan teknologi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardani, SH.MM menyambut positif keberhaislan tim dari SMAN Bali Mandara ini. Kusuma Wardani langsung menyapa mereka di sekolahnya.
Menurut TIA Kusuma Wardani Prestasi ini menunjukkan bahwa siswa-siswa di Bali sudah siap menjadi pesaing dan patut diperhitungkan, khususnya di bidang inovasi pendidikan.
“Prestasi ini sudah langsung saya laporkan langsung malam itu ke Pak Gubernur, dan melalui sms (short massage service) beliau mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih kepada siswa SMA N Bali Mandara, dan menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah. Ini peningkatan prestasi yang sangat luar biasa dan potensial untuk aset inovasi pendidikan di Bali,” pungkasnya. |NH|
http://www.koranbuleleng.com/2016/10/10/dua-tim-dari-sman-bali-mandara-raih-emas-di-opsi/
Download disini