Buleleng - Sekcam Kubutambahan Gde Agus Ngurah Suryawan mewakili Camat Kubutambahan menghadiri rapat dalam rangka persiapan pelaksanaan hari raya nyepi tahun caka 1941, Jumat ( 8/2 ) bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng .
Ada sepuluh seruan yang disepakati. Masyarakat diharapkan menjadikan seruan ini sebagai pedoman demi kelancaran dan keamanan perayaan Nyepi. Seruan bersama tersebut meliputi; pertama, bagi umat Hindu dalam melaksanakan rangkaian perayaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941 meliputi melis, pangerupukan, sipeng (Catur Bratha Penyepian), dan ngembak geni dengan khusyuk sesuai pedoman PHDI. Kedua, bagi umat lainnya wajib menjaga dan menghormati kesucian Hari Raya Suci Nyepi. Ketiga, bagi penyedia jasa transportasi (darat, laut, dan udara) tidak diperkenakan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Kamis, 7 Maret 2019 pukul 06.00 Wita sampai dengan Jumat, 8 Maret 2019 pukul 06.00 Wita. Keempat, lembaga penyiar radio dan televisi tidak diperkenankan untuk melakukan siaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi Kamis, 7 Maret 2019 pukul 06.00 Wita sampai dengan Jumat, 8 Maret 2019 pukul 06.00 Wita. Kelima, provider penyediaan jasa seluler diharapkan untuk mematikan data seluler (internet) dari hari Kamis, 7 Maret 2019 pukul 06.00 Wita sampai dengan Jumat, 8 Maret 2019 pukul 06.00 Wita.
Keenam, masyarakat tidak diperkenankan menyalakan petasan/mercon, pengeras suara, bunyi-bunyian, dan sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Raya Suci Nyepi dan membahayakan ketertiban umum. Ketujuh, hotel-hotel dan penyedia jasa hiburan lainnya yang ada di Bali, tidak diperkenankan menyelenggarakan paket hiburan Hari Raya Suci Nyepi. Kedelapan, Prajuru Desa Pakraman/Adat, pecalang, dan aparat desa/kelurahan, bertanggungjawab mengamankan rangkaian Hari Raya Suci Nyepi di wilayah masing-masing, berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait. Kesembilan, Bagi Desa Pakraman / Adat yang melaksanakan ogoh ogoh, agar bertanggung jawab terhadapa keamananya serta berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait dan tidak boleh melewati batas wilayah masing masing.dan Sepuluh, majelis-majelis agama dan keagamaan serta instansi terkait agar mensosialisasikan seruan kepada seluruh umat beragama di Bali.
Seruan bersama ini menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 003.1/11367/PK/BKD tanggal 21 November 2018 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2019, dan keputusan Pasamuhan Madya Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali Nomor 011/PHDI-Bali/I/2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1941 dan seruan bersama majelis majelis agama dan keagamaan prov bali tahun 2019 tanggal 7 pebruari 2019.
Seruan bersama ini juga ditandatangani oleh pimpinan majelis seperti Bupati Buleleng, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng , KaPolres Buleleng, Kodim 1609 Buleleng, Ketua PHDI Kab Buleleng, Ketua MMDP Kab Buleleng, Ketua FKUB Kab Buleleng, Ketua Walubi Kab Buleleng, Ketua MPAG Kab Buleleng, Ketua Umum MUI Kab Buleleng, Ketua MAKIN Kab Buleleng, Paroki Santo Paulus Singaraja, dan Instansi terkait.