Setiap tanggal 21 November ditetapkan sebagai Hari Televisi Sedunia (Internasional). Penetapan Hari Televisi Sedunia (Internasional), bukan atas dasar momen peristiwa bersejarah terkait penemuan televisi dan lainnya, namun disahkan oleh PBB karena dinilai sebagai media informasi yang terpercaya dan meminimalisir berita bohong.
Selain itu, PBB menetapkan Hari Televisi Sedunia (Internasional) lantaran televisi dinilai simbol komunikasi antar manusia. Televisi dinilai berjasa telah memberitakan konflik diberbagai penjuru dunia, ancaman pada perdamaian dan keamanan, serta menyajika berbagai isu ekonomi dan sosial. PBB juga menyatakan jika televisi begitu berpengaruh dan dinilai “memiliki kekuatan dalam proses pengambilan keputusan”, sehingga Televisi diklaim sebagai alat utama dalam memberikan informasi, menyalurkan, dan memengaruhi opini publik.
Televisi di Indonesia Masih Favorit?
Tidak dipungkiri, zaman bergerak begitu cepat, arus informasi tidak terbendung lagi dengan adanya internet. Lantas apakah televisi masih mendapatkan ruang di zaman internet ini?
Konsumsi media di zaman sekarang tentu berbeda dengan yang terjadi dua puluh tahun yang lalu atau lebih. Internet telah menciptakan medium-medium informasi baru yang lebih banyak.
Apalagi dengan adanya smartphone yang sepuluh tahun terakhir mendominasi seluruh lapisan masyarakat. Kendati demikian, berdasarkan studi dan survei Nielsen Indonesia yang dilansir dari Kata Data, menyatakan televisi masih diminati masyarakat.
Studi Nielsen: Penetrasi Televisi di Indonesia 96%
Nielsen Consumer Media View (CMV) menyatakan jika televisi masih menjadi media utama di masyarakat, pada urutan kedua diduduki oleh media luar ruangan, posisi ketiga internet, dan diikuti oleh radio. Penetrasi televisi di Indonesia mencapai angka 96%, diikuti media luar ruang 53 %, internet 44 %, radio 37 %, koran 7%, dan tabloid dan majalah 3 %.
Temuan Nielsen yang menarik lainnya adalah internet di masyararakat Indonesia yang mengalami kenaikan sangat signifikan. Hal tersebut dibandingkan tingkat penetrasi internet pada tahun 2012 hanya sebesar 26 persen.
Peningkatan akses internet di Indonesia sangat dipengaruhi berbagai hal di antaranya murah dan mudahnya akses internet, banyaknya media di Internet, dan perkembangan teknologi yang menciptakan berbagai perangkat elektronik baru.
Tingkat penetrasi pengakses internet tertinggi di Indonesia adalah Generasi Milenial (kelahiran tahun 1980—1999) dengan angka 58%, diikuti Generasi Z (tahun kelahiran >2000) dengan angka 50%.
Generasi-generasi sebelumnya juga menyumbang tingkat penetrasi internet di Indonesia, di antaranya Generasi X (kelahiran tahun 1960—1980) di angka 33%, dan Generasi Baby Boomers (kelahiran 1946-1964) dengan angka 9%.
Peringatan Hari Televisi Dunia di masa internet tampaknya masih relevan, hal tersebut karena televisi masih tetap berinovasi. Mulai dari perangkat hingga program tayangan televisi, yang saat ini masih menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Sumber: djawanews