Singaraja, 2 September 2024 – Kabupaten Buleleng semakin siap menghadapi potensi bencana gempa bumi. Hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun dokumen Rencana Kontingensi Gempa Bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi bencana gempa, khususnya di wilayah yang rentan seperti Kecamatan Seririt.
Mewakili Camat Kubutambahan, Staf Fungsional Seksi Trantib Pol PP I Gede Yuda Ariasa hadir dalam FGD yang diselenggarakan di Ruang Rapat BPBD Kabupaten Buleleng.
Dalam sambutannya, Kepala BPBD Buleleng menekankan pentingnya dokumen ini sebagai pedoman bagi seluruh pihak dalam penanganan bencana gempa. Dengan adanya rencana kontingensi yang matang, diharapkan Kabupaten Buleleng dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
FGD ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Salah satunya adalah fokus pada skenario gempa tektonik dengan kekuatan 6,5 magnitudo yang dipicu oleh patahan Seririt. Pemilihan Kecamatan Seririt sebagai studi kasus didasarkan pada sejarah gempa yang pernah terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1976.
Selain BPBD, kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak terkait, seperti BMKG, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, perwakilan rumah sakit, dan instansi lainnya. Masing-masing pihak memberikan masukan dan saran yang berharga untuk penyusunan dokumen rencana kontingensi.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam FGD adalah pentingnya akses informasi yang akurat dan cepat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.
Kerjasama antar daerah juga menjadi salah satu fokus dalam penyusunan dokumen ini. Dengan adanya koordinasi yang baik, penanganan bencana gempa dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya dokumen rencana kontingensi gempa bumi, diharapkan Kabupaten Buleleng dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Selain itu, dokumen ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana kontingensi untuk bencana lainnya.