WHDI Kecamatan Kubutambahan gelar Pelatihan Membuat Banten Pecaruan Hari Raya Nyepi yang bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Kubutambahan, Jumat (5/7) yang diikuti sedikitnya 48 orang wanita Hindu yang berasal dari Anggota WHDI Kecamatan Kubutambahan dan Ketua WHDI Desa beserta Anggota dan Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Kubutambahan.
Pelatihan dibuka langsung oleh Ketua WHDI Kecamatan Kubutambahan Made Artawati dimana tujuan dari kegiatan ini merupakan upaya melestarikan nilai dan filosofi ajaran agama Hindu, dan juga pemahaman soal tata cara pembuatan banten yang dipandu oleh narasumber Ketut Sukriati dari Perwakilan WHDi Kabupaten Buleleng.
Ditambahkan juga oleh, Penasehat WHDI Kecamatan Kubutambahan yang merupakan Ketua TP PKK Kecamatan Kubutambahan Ny. Yogasuri Arya Lanang mengatakan, pelatihan ini diadakan untuk memperkuat pengetahuan soal pembuatan banten caru hari raya nyepi. Selain dapat membuat banten secara mandiri, juga sebagai upaya melestarikan tradisi dan budaya Bali. "Seperti yang kita tahu banten caru ini difungsikan untuk menetralisir kekuatan alam di lingkungan sekitar kita. Melalui pelatihan ini, harapannya kita semakin memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara membuat banten caru ini,” ungkapnya.
Dijelaskan juga oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Hindu Kabupaten Buleleng dalam kesempatan ini diwakili Kasi I Ketut Artawan dengan melibatkan para wanita Hindu lintas generasi, pemahaman krama utamanya wanita Hindu terkait tata cara dan proses pembuatan sarana upakara, dapat semakin didalami. “Banten caru merupakan sarana upakara yang sering kita jumpai dan digunakan. Untuk itu, sebagai wanita Hindu, ibu-ibu mungkin sudah sangat akrab, baik untuk keseharian di rumah maupun acara adat lainnya. Namun melalui pelatihan ini, saya mengharapkan adanya proses saling bertukar ilmu dan pengetahuan yang dimiliki,”tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan pembuatan Banten Caru Hari Raya nyepi yang dipandu oleh WHDI Kabupaten Buleleng.
Salah satu peserta pelatihan, Eka Ariani dari Desa Mengening mengaku pelatihan banten yang diikuti banyak memberikan pemahaman tentang makna dari banten caru itu sendiri. “Tentu saya sangat senang melalui pelatihan ini saya jadi tahu bahwa masing-masing bagian banten caru ini ternyata memiliki makna tersendiri. Saya juga bisa belajar tentang bagiamana secara detail teknis pembuatannya. Matur suksma,”ungkapnya.