Buleleng, Rabu 16 April 2025 – Staf Fungsional Umum Seksi Sosial dan Budaya Kecamatan Kubutambahan, Made Sudiasih, menghadiri undangan Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Tahun 2025. Kegiatan penting ini berlangsung di Ruang Unit IV Kantor Bupati Buleleng.
Pelatihan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, Nyoman Riang Pustaka. Beliau didampingi oleh perwakilan ketua Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Kabupaten Buleleng, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia. Narasumber dalam pelatihan ini adalah A.A Rai Kartini S.Sos.M.SI dan Tim dari BKPSDM Provinsi Bali.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Buleleng menyampaikan tujuan utama dari perencanaan penganggaran responsif gender di Kabupaten Buleleng. Tujuan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para perencana program kegiatan di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam melakukan analisis gender dan menyusun perencanaan penganggaran yang responsif terhadap kebutuhan laki-laki, perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu alat penting untuk menganalisis sejauh mana alokasi anggaran yang ada telah berdampak dalam menjawab masalah atau isu gender di masyarakat.
Melalui pelatihan PPRG ini, diharapkan terjalin komitmen dan dukungan dari seluruh pihak terkait untuk membangun sinergitas dalam mencapai keadilan dan kesejahteraan gender. Dengan mengarusutamakan gender (PUG) dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan di semua sektor, diharapkan tujuan pembangunan dapat tercapai secara efektif dan tepat sasaran, memberikan manfaat yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kehadiran Staf Kecamatan Kubutambahan dalam pelatihan ini menunjukkan perhatian dan komitmen Kecamatan Kubutambahan dalam mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih inklusif dan berkeadilan gender.