Dalam upaya penguatan system penanggulangan bencana dalam membangun kesiapsiagaan Nasional dan pemenuhan layanan penanggulangan bencana di Provinsi Bali, Pemerintah Kab Buleleng, terus melakukan upaya-upaya mitigasi dan sinergitas antar lembaga, yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan keefektifan pendekatan ketangguhan desa dengan melaksanakan strategi dan system penguatan ketangguhan bencana berbasis masyarakat.
Implementasi dari penguatan tersebut adalah dengan mengukuhkan Desa Tangguh Bencana (DESTANA), yang merupakan program pengelolaan resiko berbasis komunitas dengan harapan masyarakat tidak saja menjadi obyek dari proses tetapi terlibat secara aktif dalam mengkaji, menganalisa, menangani, memantau dan mengevaluasi upaya-upaya pengurangan resiko bencana di Desa dengan memaksimalkan sumberdaya local yang ada.
Terkait dengan hal tersebut diatas, Plt.Camat Kubutambahan I Nyoman Arya Lanang Subahagia Putra,S.STP,M.AP, didampingi Kasi Trantib Pol PP I Made Sukanatha,S.Sos, mengikuti dan melaksanakan Bimbingan Teknis dan FGD Penilaian Ketangguhan Desa tingkat Kab Buleleng, yang bertempat di Banyualit Spa ‘n Resort Lovina, Rabu, 3 April 2024.
Bimtek dibuka oleh Bapak Yudisitra (Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD) mewakili Kalaksa. BPBD Kab Buleleng, dengan disertai paparan tentang Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) oleh Bapak Ida Bagus Gede Widyana Putra S.Kom. M.T. (Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov Bali), yang memaparkan bahwa Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) adalah proses penilaian ketangguhan yang dilakukan masyarakat secara mandiri, untuk mengetahui tingkat ketangguhan Desa sendiri.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya Bimtek ini adalah :
1. Memberikan Pengetahuan/Pendidikan dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat dan semua pihak
2. Menyediakan data dasar (base line) ketangguhan bencana di unit pemerintahan desa/kelurahan
3. Mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di desa/kelurahan dan daerah.
PKD tersebut mencakup 2 (dua) Indicator yaitu :
INDIKATOR DASAR
1. Penguatan kualitas dan akses layanan dasar
2. Adanya penguatan sistem koordinasi dalam pengelolaan risiko bencana
INDIKATOR HASIL
1. Penguatan pengelolaan risiko bencana
2.Penguatan sistem kesiapsiagaan untuk mendukung kegiatan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di desa dan kelurahan.
Setelah Bimtek dan FGD dilaksanakan, diharapkan kepada Desa-desa yang ditunjuk sebagai wakil Kec dalam Lomba Evaluasi Perkembangan Desa, segera melaksanakan input Data bersama bukti-bukti pendukung, melalui link https://katalogkesiapsiagaan.bnpb.go.id/destana
Mari wujudkan Indonesia Tangguh untuk Pembangunan Berkelanjutan.