Di tengah pandemi virus korona berbagai upaya pencegahan telah direkomendasikan oleh Pemerintah, seperti penyemprotan disinfektan, jaga jarak aman (physical distancing), isolasi mandiri di rumah, dan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat adalah sering mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Dalam konferesi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020) seperti dikutip pada laman Kompas.com, Achmad Yurianto juru bicara pemerintah untuk penangan virus korona menyampaikan bahwa cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan virus. Sebab, sabun dapat merusak dinding virus sehingga mematikan virus tersebut.
Terkait dengan hal itu, Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diketuai oleh Perbekel Tajun Made Arya, S.H., membuat fasilitas tempat cuci tangan di Pasar Desa Tajun, di depan Poskedes, dan di depan Kantor Perbekel Tajun.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas masyarakat cukup padat di pasar karena untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Untuk mengantisipasi penyebaran virus korona, saya bersama tim relawan memutuskan untuk membuat fasilitas cuci tangan. Mulai besok pagi saya himbau masyarakat yang beraktivitas di pasar agar selalu mencuci tangan,” ujar Made Arya, Jumat (3/4) sore.
Made Arya menambahkan agar terhindar dari virus korona, selain rajin cuci tangan pakai sabun, masyarakat harus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat lainnya. Seperti, mengkonsumsi buah, sayur dan daging yang telah dimasak dengan matang, tidak membuang sampah sembarangan, serta melakukan aktivitas fisik sederhana, seperti berolahraga.
Sumber Berita : http://tajun-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/923