(0362) 21745
kubutambahan@bulelengkab.go.id
Kecamatan Kubutambahan

Indonesian Ocean Pride Apresiasi Pengelolaan Sampah: “Belajarlah di Desa Tajun”

Admin kubutambahan | 07 Oktober 2019 | 446 kali

Pengelolaan sampah di Desa Tajun kembali mendapat apresiasi tinggi. Setelah beberapa waktu yang lalu Hamis Daud bersama Tim Indonesian Authentic Chanel datang ke Desa Tajun, kali ini (20/9) yayasan peduli sampah milik Hamis Daud yang bernama Indonesian Ocean Pride (IOP) melihat lebih dekat tentang pengelolaan sampah di Desa Tajun.

“Awalnya kita tidak tahu bahwa ada beberapa desa mampu mengelola sampah mereka sendiri. Memang ada beberapa perusahaan yang mengelola sampah tapi bukan dikelola oleh desa. Kenapa Desa Tajun? Karena dari sini kita bisa mengajarkan masyarakat di Indonesia bahwa kita sendiri tanpa tergantung dengan perusahaan sudah bisa mengelola sampah sendiri. Kita ke sini untuk lebih menyebarkan bahwa Desa Tajun bisa menginspirasi masyarakat Indonesia. Kalau mau tahu ya datang aja ke sini,” jelas Ama Tim IOP (20/9).

Selain melihat langsung pengelolaan sampah organik dan anorganik di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tajun, Tim IOP berkunjung langsung ke rumah warga miliki Ketut Sukradi, S.E., sebagai salah satu warga pemanfaat produk pupuk organik TPST Desa Tajun. Tim IOP telah melihat langsung bahwa tanaman di halaman rumah milik Ketut Sukradi tumbuh subur karena menggunakan pupuk organik produk TPST Desa Tajun.

Penggunaan pupuk organik apalagi hasil produk kreatif lokal dalam hal ini TPST Desa Tajun yang merupakan salah satu unit usaha BUMDesa Desa Tajun sangat diapresiasi oleh Tim IOP. Kembali ke organik merupakan pilihan tepat bagi masyarakat karena penggunaan bahan kimia sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

“Itu luar biasa. Karena Desa Tajun sudah kembali ke organik. Jarang saya temui. Saat ini sudah menjadi masa kita balik lagi ke alam. Itu sangat-sangat luar biasa. Insiprasi banget,” ujarnya.

Setelah mengetahui Desa Tajun mampu mengolah sampah dengan baik, yaitu sampah organik dijadikan pupuk tanaman, sedangkan sampah plastik diubah menjadi paving block, Tim IOP tidak ragu lagi untuk merekomendasikan Desa Tajun untuk dikunjungi oleh desa-desa lain yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah.

“Harapannya ke depan desa lain bisa belajar ke Desa Tajun. Datang ke Desa Tajun untuk belajar teknik atau cara mengelola sampah dengan baik,” pungkasnya.

Sumber Berita : http://tajun-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/819