(0362) 21745
kubutambahan@bulelengkab.go.id
Kecamatan Kubutambahan

Kasi Trantib Sukanatha hadiri FGD I Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Buleleng

Admin kubutambahan | 21 Juni 2023 | 73 kali

Sehubungan dengan kegiatan Penyusunan Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng pada Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, serta menindaklanjuti Surat Tim Pelaksana Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Nomor :832/UN48.8.1/TU/2023 perihal permohonan bantuan administrasi tanggal 13 Juni 2023, Plt. Camat Kubutambahan yang diwakili oleh Kasi Trantib Pol PP Made Sukanatha,S.Sos,.menghadiri Focus Group Discussion (FGD) I Laporan Sementara Kajian Pemetaan Database Rawan Konflik Kabupaten Buleleng, bertempat di Ruang Seminar Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial(FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha, Rabu, 21 Juni 2023.


Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, M.M. Dalam arahannya disampaikan bahwa ini merupakan suatu kajian yang diusulkan oleh Badan Kesbangpol. Dalam proses penyusunan ini telah dilaksanakan Sidang TPM Laporan pendahuluan, selain itu juga telah dilaksanakan FGD dimasing-masing kecamatan se-Kabupaten Buleleng dari bulan April sampai Juni.

Berkaitan dengan hal itu, Hasil FGD di seluruh kecamatan disampaikan dalam FGD hari ini untuk dimohonkan saran dan masukan atas laporan tersebut. Dengan kajian ini, diharapkan bisa mengambil kebijakan untuk penyelesaian masalahnya.       

Selanjutnya, Prof. Dr. I Nengah Suastika, M.Pd., selaku Ketua Tim Pelaksana, dalam paparannya menyampaikan bahwa penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif dan kualitatif seperti penyebaran kuisioner, wawancara, studi dokumen, observasi dan pelaksanaan FGD pada 9 Kecamatan. Dari penelitian yang dilaksanakan didapat bahwa variabel pemicu konflik yaitu politik, ekonomi, pendidikan, agama, batas wilayah, kepadatan penduduk, kekumuhan dan kriminalitas. Berdasarkan hasil pembahasan masalah perbedaan politik menjadi variabel paling potensial memicu konflik, Variabel tapal batas menjadi pemicu yang paling bombastis untuk memunculkan konflik masal, Berkaitan dengan variabel ekonomi Kecamatan Gerokgak berkembang menjadi daerah Industri yang rentan terhadap masalah antar masyarakat dengan perusahaan.

Selanjutnya kegiatan dilaksanakan dengan diskusi dan tanya jawab dengan seluruh peserta rapat yang dihadiri oleh Dandim 1609 Buleleng, Polres Buleleng, Polsek Kota Singaraja, Badan Kesbangpol, Balitbang Inovda, Satpol PP, Dinkes, DPUTR, Disdikpora, Disperkita, Camat se-Kabupaten Buleleng, Forum Kepala Desa Kabupaten Buleleng, Majelis Desa Adat, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Buleleng, Forum Pembaruan Kebangsaan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Buleleng, Tim Pengendali Mutu Kelitbangan, Tim Pelaksana, Tim Teknis, Tim Pengawas Swakelola.