Kubutambahan, Jumat, 29 November 2024 – Hari ini, Camat Kubutambahan yang diwakili oleh Kepala Seksi Pemerintahan, Made Artawati, S.H., mengikuti rapat evaluasi melalui Zoom Meeting terkait penerapan pengintegrasian aplikasi Aku Online dengan Tanda Tangan Elektronik (TTE) di Desa/Kelurahan.
Rapat dibuka oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng, yang menyampaikan bahwa penggunaan akun Fantastis diharapkan dapat menghemat anggaran. Namun, hingga saat ini, implementasinya belum berjalan maksimal. Dalam pertemuan ini, diharapkan dapat diidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi oleh operator Desa/Kelurahan, sehingga solusi dapat ditemukan untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi ini.
Beliau juga menginformasikan bahwa aplikasi Aksara akan diterapkan di masa mendatang, yang akan memudahkan tamu atau wisatawan dalam mendapatkan surat keterangan tempat tinggal. Ia menekankan pentingnya untuk tidak mempersulit dan membebani masyarakat, serta mengingatkan bahwa sebagai aparatur pemerintah, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat.
Dijadwalkan akan diadakan bimbingan teknis (bimtek) kembali untuk memaksimalkan pemahaman tentang aplikasi ini, dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfosanti) siap memberikan bantuan. Selain itu, ditekankan kepada operator Desa/Kelurahan untuk berhati-hati dalam memberikan dokumen, agar tidak disalahgunakan, mengingat adanya sanksi terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang dapat dikenakan jika terjadi penyebarluasan data yang tidak benar.
Terkait dukungan untuk akun Fantastis, terdapat 48 desa/kelurahan, di mana 29 di antaranya sudah menggunakan TTE, sementara 19 desa masih menggunakan tanda tangan biasa.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Buleleng juga menyampaikan bahwa semua kepala desa telah memiliki hak akses TTE yang terverifikasi, namun penggunaannya belum maksimal. Data menunjukkan bahwa kurang lebih baru 30% dari semua desa/kelurahan yang telah mengakses aplikasi ini. Diharapkan agar semua pihak dapat lebih mengoptimalkan penggunaan aplikasi, mengingat desa/kelurahan merupakan ujung tombak pemerintahan dalam penyelenggaraan program pemerintah.