Salah satu Peringatan Nasional bertema Lingkungan Hidup adalah Hari Peduli Sampah Nasional yang di peringati setiap tanggal 21 Februari. tragedi longsor sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah terjadi pada 21 Februari 2005 lalu, peristiwa naas tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah sehingga merenggut nyawa 157 orang dan dua kampung (cilimus dan pojok ) hilang tergulung longsoran sampah. Hari peduli sampah dijadikan momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya prinsip 3R ( Reduce, Reuse dan Recycle ) dalam pengelolaan sampah. Jumat(26/2) dalam rangka memperingati hari Peduli Sampah Nasional Kabupaten Buleleng serentak melaksanakan aksi peduli sampah, di Kecamatan Kubutambahan aksi peduli sampah ini bekerja sama dengan Anggota TNI/Polri, Siswa-siswi SMA/K dan Krama Subak di Desa Kubutambahan. Kegiatan ini berlangsung sekitar pukul 07.00 wita diawali dengan pengarahan Camat Kubutambahan yang di damping Danramil Kubutambahan dan Kapolsek Kubutambahan. Kasdim 1609/Buleleng Mayor Inf. I Ketut Sudiarta, SH juga hadir dalam aksi peduli sampah di Kecamatan Kubutambahan tersebut, beliau berharap dalam gerakan aksi peduli sampah ini tidak hanya dilakukan sekali dua kali saja akan tetapi terus dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga kedepannya lingkungan yang bersih dan sehat seperti apa yang diharapkan bisa tercapai dan secara tidak langsung bisa mewujudkan program pemerintah yakni bebas sampah. Aksi bersih ini mengambil beberapa lokasi utama seperti pembersiahan di aliran sungai yang menuju subak di Desa Kubutambahan dan pemungutan sampah di Sepanjang jalan Desa Kubutabahan. Pada kesempatan tersebut Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Buleleng Drs. I Made Budi Astawa, M.Si mendatangi aksi bersih yang di gelar di Kecamatan Kubutambahan, Bupati Buleleng meninjau secara langsung kegiatan tersebut dengan berbaur bersama warga Desa Kubutambahan yang melakukan aksi bersihnya di sepanjang aliran sungai yang gorong-gorongnya perlu diperbaiki lantaran bangunannya yang sudah lama/tua. Pada kesempatan yang baik tersebut Bupati Buleleng mengatakan "ada gorong-gorong yang harus di rubah dikarenakan desain yang sudah lama dan seiring dengan aktifitas yang berkembang tidak mampu untuk melayani air yang ada di saluran ini, sehingga terjadi banyak kemacetan” ungkapnya. Dalam penanganannya Bupati Buleleng akan mendiskusikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng untuk merubah desain gorong-gorong dan agar segera diperbaiki, “ini bukan masalah kebersihan saja akan tetapi kelancaran subaknya agar dapat bercocok tanam dengan baik” pungkasnya. Suksesnya kegiatan aksi peduli sampah ini juga mendapat respon positif di masyarakat, bentuk kepedulian juga diperlihatkan dengan turut membersihkan lingkungan yang diawali dari lingkungan di sekitarnya. Semoga nilai yang terdapat dari gerakan ini bisa sampai dan diimplementasikan oleh masyarakat luas demi terwujudnya program pemerintah khususnya di Kabupaten Buleleng yakni Buleleng Bebas Sampah.-elen-